"eh, ada upacara yaa? Bu Ana mau purna tugas."
begitu katanya.
Bu Ana adalah guru sejarahku. walaupun jam pelajaran sejarah hanya 45 menit seminggu. Bu Ana cukup disiplin. Beliau jarang absen. :')
Bu Ana dan para penghuni XI Ia 4
hari terakhir dididik Bu Ana.
location : Perpus sekolah.
walaupun hanya satu tahun aku dan teman teman dididik oleh Bu Ana, tapi jangan tanya bagaimana manis getirnya pelajaran sejarah ini.
hal yang paling aku inget adalah :
- tugas kelompok membuat power point dan persentasi. standar kelulusan disekolah adalah 76 dan apakah kalian tahu, kelompokku mendapatkan nilai 75, sekali lagi tujuh puluh lima. nilai yang sering dianggap sebagai nilai offside. rasanya itu muangkeeeel. bagaimana tidak, hanya berbeda satu poin saja dari KKM dan itu nilai paling nyesek. alhasil, kelompokku membuat ulang power point.
- hal yang kedua yang aku ingat, masih tentang persentasi power point. satu kelas dibagi 5 kelompok. dari 5 kelompok itu alhamdulillah kelompokku yang selesei tepat deadline dan kelompok lainnya mendapat hukuman menulis "SAYA HARUS MENGERJAKAN TUGAS DENGAN BAIK" sebanyak 100x. what a gokil punishment, gaeeees :'3
dan masih banyak lagi kenangan yang kalo diinget itu bikin senyum senyum sendiri. setidaknya nanti bisa jadi bahan cerita ke anak cucu nanti. hehe
foto yang hampir sama tapi sebenernya berbeda.
eits, jangan salah. anggap saja itu penguat mental. experience is the best teacher, right?
dididik oleh Bu Ana juga banyak hal manisnya.
- setiap selesei persentasi. ada waktu dimana semua murid bebas menyanggah, mengemukakan pendapat, memberi pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. dan bagian ini menjadi bagian terfavoritku dan teman-teman. kalo bagian ini niiih, wuuuh rebutan pol pol an, hampir sekelas angkat tangan semua. Bu Ana sangaaaat buaaaik banget ngasih nilai proses. I'd answered 3 times and I got 95 :) makasi ya buuu :) setidaknya itu bisa jadi obat nilai 75 sebelumnya :'D
mungkin cuma itu yang bisa aku shared.
sekarang Bu Ana dengar dengar sudah tinggal di Malang, meneruskan perjuangannya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa disebuah sekolah swasta disana.
Pesan terakhir yang aku ingat dari Bu Ana saat memberi sambutan waktu upacara,
"Bawalah SMADABAYA go international."
amin amin amin. VIVA SMADA!
tak kiro ttg pak ***
BalasHapusul --" I'm not you, yaaa.
BalasHapusmemang ya, selalu ada guru yg begitu berkesan :) aku juga dulu punya, hihihi.
BalasHapuswaww... nice post dek.. :D
BalasHapusmbak indi : yap, bener mbak :) hehe
BalasHapusmas arif : makasi mas :)