Selasa, 20 Mei 2014

Penyuluhan Anak Jalanan. Serunya Seperti Terbang ke Angkasa

Selamat malam, tepatnya dini hari. Seperti biasa, aku ngga bisa tidur karena habis ketiduran sejak jam 5 sore sampai 10 malam. Jam menunjukkan pukul 1.52 am, sebuah jam yang seharusnya membuat para manusia cantik sepertiku tertidur pulas dengan mimpi indahnya. Aku baru saja menyelesaikan salah satu dari sekian banyak daftar tugas. Apapun itu, hidup itu harus lelah, kata ayah begitu karena manisnya hidup akan terasa setelah lelah berusaha. Tetap semangat!

***

Hari Minggu kemarin, tepatnya tanggal 18 Mei 2014. Aku bersama teman-teman menjalankan salah satu program kerja Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Penyalahgunaan NAPZA dan Penyebaran HIV/AIDS (UK MAPANZA). Yap, program kerjanya itu penyuluhan anak jalanan. Kebetulan, aku diberi sebuah amanat untuk menjadi panitia, tepatnya koordiantor konsumsi hehehe.

Tempat yang kami kunjungi adalah sebuah penampungan sederhana didaerah Jalan Ambengan Karya Selatan, berbatasan langsung dengan rel kereta api. Nama penampungannya "Save Street Child Surabaya".


Tempat yang kita kunjungi jauh dari kata mewah seperti rumah perumahan elit, bersih seperti kamar mandi pusat perbelanjaan ternama, ataupun kinclong seperti lantai mall. Ini tempat yang cukup untuk membuat orang yang gengsinya tinggi pingsan seketika. Tapi, bukan perkara mewah atau tidaknya tempat yang kita kunjungi karena niat kita yang utama untuk menebar manfaat ke sesama manusia, lebih tepatnya ke saudara-saudara kita yang bisa dibilang kurang beruntung.

Buka matamu. Ini ada disekitar kita. Masih mau berdiam diri?
Agenda kita yang paling utama itu penyuluhan dengan hestek #AyoNakal tapi bukan berarti mengajak adik-adik nakal secara nyata. Hestek ini merupakan singkatan dari "Narkoba AIDS kita abisin aja lah". Materi yang kita sampaikan tentunya tidak baku seperti materi kuliah, karena pastinya kita melihat sasaran dan kondisi masyarakat. Kita memberi materi dengan sangat ringan tapi tetap berbobot dan bisa diterima oleh peserta. Karena mayoritas peserta adalah siswa SD bahkan ada yang PAUD, jadinya drama dirasa cara paling efektif untuk menyelipkan pesan-pesan yang kita ingin sampaikan. Drama disini bukan drama biasa karena dikemas semenarik, dan selucu mungkin dengan tetap memberi pesan-pesan moral yang semoga bisa diserap dan dipahami dengan baik. Amin

Selama penyuluhan kemarin tentunya banyak cerita lucu, tak terduga, dan semuanya mengesankan. Kalian tahu perbedaan antara bahagia dan senang? Senang itu ketika kita berhasil beli gadget keluaran terbaru, setelah berhasil memiliki ya udah kalian seneng gitu aja. Tapi, kalau bahagia itu ketika kalian senang dan 10 atau 20 tahun lagi ketika kalian mengingat kejadian tersebut, kalian tetap tersenyum dan bangga. Nah, penyuluhan anjal kemarin membuat aku bahagia karena aku pasti akan tetap tersenyum ketika mengingatnya.

***
Bahagianya melihat senyum mereka :')
Salah satu kejadian yang paling aku ingat kemarin saat ada satu anak yang ngambek entah kenapa, dia sesenggukan sendirian dipinggir pintu. Saat aku deketin, dia diem terus. Aku ajak foto, dia nutupin wajahnya. Aku ajak nyanyi untuk mengikuti acara yang sedang berlangsung, dia tetap sesenggukan nangis. Tapi, akhirnya dia mulai tersenyum ketika ada jajan dan permen datang hehehehe

Sedang ngambek dan ngga mau diajak foto
Ada juga cerita adik yang dianter ibunya, namanya Putri. Dia ngga mau ditinggal ibunya yang mau nyuci baju. Ibunya udah ngerayu "disini aja, sama mbak ini, banyak temenmu juga" tapi adiknya tetep ngga mau ditinggal. Aku bantu ngerayu diawal juga belum berhasil. Hingga akhirnya waktu aku ngeluarin kamera pocketku, dia langsung semangat banget minta di foto. Setiap selesei cekrik, dia minta liat hasilnya. Lama-lama dia terhibur, dan ibunya izin pulangpun diperbolehkan. Dan dia jadi lengket banget sama aku. Waktu dapet permen, dia minta bukain bungkusnya. Selesei bungkusnya dibuka, bungkus sampahnya dikasihin ke aku. Aku udah kayak ibu ibu belum? hahahaha.

Cerita lucu yang agak gimana gitu juga ada. Ada adik kecil yang masih PAUD namanya Firman. Entah dia dianter sama ibu atau neneknya. Dia dieeeemmmmm kebangetan diawal, aku ajak ngomong ngga ngerespon sama sekali. Aku sampai bingung harus ngapain. Sampai akhirnya, satu satunya perbuatan yang dia respon adalah gerakan "TOSSS!". Dia semangat banget tiap aku bilang "toss". Dari situ, dia mulai ketawa-ketawa, terus aku tanya lebih lanjut, cita-citanya apa? bla bla blaaaaa. Nah, waktu dia makan permen, permennya dimuntahin karena ternyata itu permen mint yang mungkin dia ngga kuat pedesnya. Tapi, muntahinnya langsung diatas tasku. Ahhhh, sabar sabar. Untung ada tissu basah didalem tas. Bisa diatasi :)

Adik Putri sama Firman ini akhirnya lengket banget sama aku, minta digandeng terus. Dik Putri lebih sering cerita kesehariannya, kalau dik Firman kadang masih diem tapi akhirnya dia suka loncat loncat tapi bukan loncat loncat di lantai tapi loncat loncat diatas pahaku sambil sesekali megang kepalaku, meluk aku, nyubit pipiku. Aaah, untung masih kecil jadi bisa dimaklumi.

Dik Putri dan Dik Firman
Yang semangat foto emang yang ditengah haha
Oh iya, dek Putri sempet bilang "Kak, aku hafal lagu Munaroh." Demi apapun, aku ngga tau lagu itu, entah aku kuper atau apa aku bener bener ngga pernah denger judul lagu itu sebelumnya. Hingga akhirnya, waktu ada akustik, setelah kita nyanyi bareng lagunya D'masiv-jangan menyerah sama Nidji-Laskar pelangi. Tiba-tiba satu ruangan serentak bersama musik "kotekan" nyanyi lagu munaroh. Ngga habis pikir mereka bisa sekompak dan sehafal itu sama lagu munaroh. Aku yang pertama kali denger lirik yang mereka nyanyiin cuma bisa ketawa, memang liriknya lucu dan menghibur tapi etis ngga sih anak SD sama PAUD nyanyi lagu yang notabenennya jadi soundtrack sinetron yang harusnya bukan konsumsi anak-anak? #thinkagain.

Yap, sebenarnya masih banyak cerita seru yang bisa dibagi tapi akan lebih seru ketika kalian para pembaca juga ikut bertindak secara nyata meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan hal terkecil yang kalian bisa lakukan. Tak usah menyalahkan pemerintah atau menyalahkan pihak tertentu. Mereka, anak-anak jalanan yang mengadu nasib itu ngga akan bisa habis jumlahnya ketika kita tetap membudayakan memberi uang receh karena belas kasihan. Mereka akan habis ketika kita bertindak, memberi mereka ruang untuk mengerti, memahami, merubah mind-set bukan untuk dikasihani dengan uang receh. Mereka itu saudara kita dan hendaknya sesama saudara itu saling bahu membahu dan tolong menolong.

***

Yey, mereka juga bisa selfie loooh. hehehe
Pada akhirnya, suka dan duka telah kita alami dalam persiapan hingga pelaksanaan penyuluhan anjal ini. Kita sempet terkendala mencari tempat penyuluhan tapi akhirnya bisa terselesaikan, sempet terkendala dana tapi alhamdulillah bisa diatasi, dan masalah-masalah kecil lain seperti jadwal rapat yang sering bertabrakan dengan kuliah, atau jadwal rapat dihari libur, dan masih banyak lagi. Sebuah organisasi atau kepanitiaan itu memang butuh pengorbanan. Tapi, dari sinilah kita belajar kerjasama tim dan mengenal dunia luar lebih luas lagi.

Clock shows 3.29 AM
Good morning
Tetap semangat menebar manfaat untuk sesama ^^
Thanks for reading 

3 komentar: